Ekspedisi Budaya ke Bekas Kerajaan Blambangan Kuno di Watukebo, Wongsorejo (10)

Waduk Bajulmati Banyuwangi

Lokasi penemuan benda-benda bersejarah di hutan jati Dusun Tangkup, Desa Watukebo, Kecamatan Wongsorejo, berdekatan dengan lokasi pembangunan mega proyek Waduk Bajulmati. Jika nanti Situs-situs tersebut dirawat dengan baik, itung-itung bisa menunjang kawasan wisata Waduk Bajulmati.

Tanah di tengah hutan sudah ditemukan. Bahkan, tim ekspedisi Jawa Pos Radar Banyuwangi juga mendapatkan beraneka jenis batu akik di kawasan hutan jati milik Perhutani tersebut. Tidak tanggung-tanggung, batu akik yang ditemukan di hutan tersebut cukup berkelas.

Sebut saja badar emas, badar besi, pirus hijau, pirus hitam, dan pirus kura-kura. Di kawasan itu jugaditemukan kuburan tua yang diyakini makam Sayyid Abdullah.

Usai berburu akik dan nyambangi makam Sayyid Abdullah, tim ekspedisi Jawa Pos Radar Banyuwangi bergeser ke arah utara menuju mega proyek Waduk Bajulmati.

Ternyata menuju Waduk Bajulmati bisa dari arah selatan. Selama ini pengunjung yang hendak ke waduk selalu lewat jalur utara, yaitu jalan raya Baluran. "Saya baru tahu menuju waduk bisa melalui jalur selatan. Lebih dekat jaraknya," ujar Bayu Saksono, pimred Jawa Pos Radar Banyuwangi, yang ikut dalam ekspedisi.

Dari lokasi penemuan benda-benda kuno itu, jarak dengan waduk sangat dekat. Di Waduk Bajulmati tim sekadar melihat lihat proses pembangunan waduk itu dari sisi selaian. Di tengah terik matahari yang menyengat kulit, pekerja waduk sibuk bekerja. Alat berat pun sibuk berlalu lalang di area proyek itu untuk menyelesaikan pengerukan tanah yang belum selesai.

Pembangunan proyek waduk itu tampaknya masih belum selesai total. Jika nanti sudah kelar, waduk itu bisa mengairi berhektare-hektare lahan pertanian di Bumi Blambangan. Setelah puas melihat-lihat waduk tersebut, rombongan kembali menuju hutan.

Dalam perjalanan pulang. Direktur Jawa Pos Badar Banyuwangi Samsudin Adlawi menyebut, jika memang benar situs itu adalah sisa-sisa kerajaan Blambangan kuno, maka keberadaannya sangat strategis. Nanti Waduk Bajulmati bisa digunakan sebagai sumber irigasi bagi masyarakat sekitar. Selain itu, bisa diproyeksikan sebagai tempat wisata baru di Banyuwangi. "Selain wisata waduk, jika situs-situs ini memang benar kerajaan Blambangan nanti juga bisa dijadikan penunjang wisata waduk ini, yaitu wisata budaya," kata Samsudin.

Administratur Perhutani Banyuwangi Utara, Artanto, pun sangat mendukung jika situs-situs yang ditemukan tim ekspedisi itu dijadikan lokasi wisata budaya. Hal ini, lanjut Artanto, bisa menunjang wisata waduk. "Tentu kita mendukung, kalau sudah ada tim arkeolog yang meneliti tempat ini, segera tentukan tempat mana saja yang memang ada peninggalan situsnya, nanti akan kita mapping area," tandas Artanto. (RaBa)

Related Posts:

0 Response to "Ekspedisi Budaya ke Bekas Kerajaan Blambangan Kuno di Watukebo, Wongsorejo (10)"

Posting Komentar